gamechefoftheyear – Pengungkapan Assassin’s Creed Shadows yang dirilis minggu lalu menciptakan gelombang antusiasme di kalangan penggemar serial ini. Ubisoft, pengembang dan penerbit game tersebut, akhirnya memenuhi harapan yang sudah lama dinantikan oleh banyak penggemar: latar Jepang dalam permainan Assassin’s Creed. Pengumuman ini tidak hanya disambut dengan kebahagiaan, tetapi juga dengan harapan tinggi terhadap apa yang akan dihadirkan dalam edisi terbaru ini.
Komunitas gamer, terutama mereka yang setia mengikuti perkembangan Assassin’s Creed, merespons dengan penuh semangat. Forum-forum diskusi dan media sosial dipenuhi dengan spekulasi dan diskusi tentang fitur-fitur baru yang mungkin ada dalam Assassin’s Creed Shadows. Banyak yang berharap bahwa latar Jepang ini akan membawa nuansa segar dan inovatif, mengingat kaya dan kompleksnya sejarah serta budaya Jepang yang dapat diadaptasi ke dalam alur cerita dan gameplay.
Beberapa harapan utama dari para penggemar termasuk penggambaran akurat dari era feodal Jepang, penggunaan senjata tradisional seperti katana, dan kemungkinan besar adanya ninja sebagai karakter utama atau sekutu. Selain itu, detail arsitektur dan lanskap Jepang yang indah diharapkan mampu memukau para pemain, memberikan pengalaman bermain yang tidak hanya seru tetapi juga memanjakan mata.
Kehadiran latar Jepang ini juga memicu diskusi mengenai bagaimana Ubisoft akan mengintegrasikan elemen-elemen unik budaya Jepang ke dalam mekanika permainan Assassin’s Creed Shadows. Banyak yang berharap bahwa pengembang akan mempertahankan keseimbangan antara inovasi dan elemen klasik yang sudah dikenal dari seri sebelumnya. Ini termasuk sistem stealth, parkour, serta narasi yang kuat dan kompleks, yang selalu menjadi daya tarik utama dari seri ini.
Secara keseluruhan, pengumuman Assassin’s Creed Shadows telah berhasil membangkitkan ekspektasi yang tinggi di antara penggemar. Dalam beberapa bulan ke depan, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana Ubisoft merespons antusiasme ini dengan detail lebih lanjut tentang permainan yang sangat dinantikan ini.
Perbandingan dengan Ghost of Tsushima
Banyak yang telah membandingkan Assassin’s Creed Shadows dengan Ghost of Tsushima, terutama mengingat keduanya berlatar di Jepang feodal. Ghost of Tsushima yang dirilis oleh Sucker Punch Productions pada tahun 2020, mendapatkan banyak pujian karena narasinya yang kuat, visual yang memukau, dan gameplay yang imersif. Namun, apakah Assassin’s Creed Shadows hanya akan menjadi ‘tiruan’ dari game yang sangat sukses ini?
Salah satu kesamaan utama antara kedua game ini adalah latar belakangnya di Jepang feodal, yang menawarkan pemandangan yang indah dan budaya yang kaya untuk dieksplorasi. Namun, ada perbedaan mendasar dalam pendekatan kedua game ini terhadap narasi dan gameplay. Ghost of Tsushima fokus pada perjalanan pribadi Jin Sakai, seorang samurai yang berusaha melindungi pulau Tsushima dari invasi Mongol, dengan penekanan besar pada kehormatan dan tradisi samurai.
Di sisi lain, Assassin’s Creed Shadows diharapkan tetap setia pada formula khas Assassin’s Creed, yang mencakup elemen-elemen sejarah yang dicampur dengan fiksi ilmiah dan konspirasi yang kompleks. Meskipun latar belakang Jepang feodal memberikan kesempatan unik untuk mengeksplorasi sejarah dan budaya Jepang, pendekatan naratif dan tema utama antara kedua game ini diperkirakan akan sangat berbeda.
Selain itu, gameplay Ghost of Tsushima menekankan pertarungan yang realistis dan taktis, serta tidak memiliki banyak elemen RPG yang mendalam. Sebaliknya, Assassin’s Creed Shadows kemungkinan akan mempertahankan elemen RPG yang kaya, termasuk peningkatan karakter, berbagai misi sampingan, dan sistem pertarungan yang lebih dinamis dan fleksibel.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa Assassin’s Creed Shadows mungkin dianggap sebagai ‘tiruan’, penting untuk diingat bahwa setiap game membawa identitas dan pendekatan uniknya sendiri. Penggemar mungkin menemukan bahwa elemen-elemen unik dari Assassin’s Creed akan memberikan pengalaman yang berbeda dan menarik, meskipun dengan latar belakang yang sama.
Kontroversi Dua Protagonis dan Yasuke
Salah satu aspek paling menarik dari pengungkapan Assassin’s Creed Shadows adalah hadirnya dua protagonis, termasuk Yasuke, yang dikenal sebagai samurai kulit hitam pertama. Yasuke adalah tokoh bersejarah yang berasal dari Afrika, yang pada abad ke-16 menjadi samurai di bawah pimpinan daimyo Oda Nobunaga di Jepang. Kehadirannya dalam sejarah Jepang adalah sesuatu yang luar biasa dan jarang terjadi, mengingat latar belakangnya yang unik dan perannya yang signifikan dalam sejarah militer Jepang.
Yasuke pertama kali tiba di Jepang sebagai bagian dari delegasi Jesuit dari Portugal. Sosoknya yang tinggi dan berkulit gelap menarik perhatian Nobunaga, yang kemudian memutuskan untuk menjadikannya salah satu samurai kepercayaannya. Yasuke tidak hanya menjadi simbol persahabatan antar budaya, tetapi juga menjadi simbol keberanian dan keahlian dalam seni bela diri Jepang. Fakta bahwa Yasuke diterima dan dihormati dalam hirarki samurai, yang sangat ketat dan tradisional, menunjukkan betapa istimewanya posisinya dalam sejarah.
Kehadiran Yasuke sebagai salah satu protagonis utama dalam Assassin’s Creed Shadows tentunya memicu berbagai reaksi dari penggemar. Beberapa mengapresiasi langkah ini sebagai upaya Ubisoft untuk menghadirkan keragaman dan inklusivitas dalam narasi game mereka. Mereka melihat Yasuke sebagai figur yang layak mendapatkan pengakuan lebih luas dan sebagai representasi yang positif bagi komunitas kulit hitam dalam industri game.
Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan keputusan ini, mengingat pengetahuan umum tentang sejarah samurai yang sangat berfokus pada Jepang dan Asia Timur. Beberapa penggemar khawatir bahwa penggunaan karakter Yasuke mungkin akan menimbulkan ketidakakuratan historis atau penyederhanaan cerita yang kompleks. Meskipun demikian, Ubisoft telah berkomitmen untuk memberikan representasi yang autentik dan menghormati sejarah Yasuke, yang diharapkan dapat memuaskan berbagai kalangan pemain.
Harapan dan Kekhawatiran Penggemar
Saat pengumuman Assassin’s Creed Shadows, antusiasme di kalangan penggemar tentu tak terbendung. Namun, di balik euforia tersebut, terdapat sejumlah harapan dan kekhawatiran yang tidak dapat diabaikan. Penggemar setia seri Assassin’s Creed, yang telah mengikuti perjalanan ini sejak awal, tentu memiliki ekspektasi tinggi terhadap judul baru ini. Mereka berharap Ubisoft dapat menghadirkan sesuatu yang segar namun tetap mempertahankan esensi dari seri yang telah dikenal dan dicintai.
Salah satu harapan terbesar penggemar adalah inovasi dalam gameplay. Banyak yang menginginkan peningkatan dalam mekanisme permainan, termasuk sistem pertarungan yang lebih dinamis, dunia yang lebih interaktif, dan alur cerita yang mendalam. Penggemar juga berharap bahwa Assassin’s Creed Shadows dapat menghadirkan pengalaman yang lebih imersif dengan memanfaatkan teknologi terbaru dalam grafis dan kecerdasan buatan.
Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa Ubisoft mungkin terlalu fokus pada aspek komersial dan melupakan elemen-elemen inti yang membuat seri ini populer. Beberapa penggemar khawatir bahwa Assassin’s Creed Shadows mungkin terlalu banyak mengandalkan mikrotransaksi atau konten tambahan berbayar, yang dapat mengurangi pengalaman bermain secara keseluruhan. Kekhawatiran lainnya adalah bahwa Ubisoft mungkin tidak cukup mendengarkan umpan balik dari komunitas, yang dapat mengarah pada keputusan yang kurang tepat dalam pengembangan permainan.
Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Ubisoft perlu menunjukkan komitmen mereka terhadap kualitas dan integritas seri Assassin’s Creed. Melibatkan komunitas penggemar dalam proses pengembangan, misalnya melalui beta testing atau survei, dapat membantu memastikan bahwa Assassin’s Creed Shadows memenuhi ekspektasi yang ada. Selain itu, transparansi dalam komunikasi mengenai fitur dan arah pengembangan permainan akan sangat dihargai oleh para penggemar. Dengan langkah-langkah ini, Ubisoft dapat membangun kepercayaan dan memastikan bahwa Assassin’s Creed Shadows tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga diterima dengan baik oleh komunitas penggemar setia.
Sumber : Wah, Saya Berharap Assassin’s Creed Shadows Bukan Hanya Ghost Of Tsushima